Pantai Kuta Berbahaya !
Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Badung, Bali mencatat dari Januari hingga awal Juli 2010 telah terjadi sebanyak 70 kasus kecelakaan laut di kawasan Pantai Kuta.
"Dari awal tahun 2010 kami mencatat telah terjadi 70 kasus kecelakaan di sepanjang Pantai Kuta dengan dua korban jiwa, dan dua lainnya masih dalam upaya pencarian," kata Koordinator Balawista Badung, I Made Suparka di Denpasar.
Ia menyebutkan, dua orang yang masih dalam pencarian itu adalah Ganang Dwi Anggono (14) dan Bagus Dwi Prasetya (14). Dijelaskan Suparka, mereka adalah dua dari tiga pelajar SMPN 1 Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, yang terseret ombak dan tenggelam di Pantai Kuta, Badung, 28 Juni lalu.
Seorang yang lain, Angga Widhi Adma (14), telah berhasil ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Selasa (30/6) lalu. Jasad Angga ditemukan sekitar 300 meter selatan tempat kejadian.
Tim SAR gabungan yang terdiri atas unsur Basarnas, TNI AL, Balawista Badung, Pol Air Polda Bali dan PMI Badung, ujar dia, hingga saat ini masih tetap melakukan pencarian terhadap dua siswa yang hilang setelah terseret ombak besar itu. "Kami masih melakukan pencarian, termasuk melakukan koordinasi dengan masyarakat di kawasan pesisir pantai," ujar Suparka.
Terkait beberapa kejadian kecelakaan hingga menyebabkan beberapa korban meninggal dunia, kata Suparka, pihaknya telah melakukan berbagai upaya seperti memasang papan imbauan dan rambu-rambu bahaya, termasuk menyiagakan petugas di tempat-tempat rawan.
Namun demikian, menurutnya, kecelakaan tetap saja terjadi, yang umumnya menimpa pengunjung yang tidak mengindahkan larangan terhadap rambu dan larangan berenang ang dipasang di sekitar pantai.
"Selain itu, pengunjung yang terseret ombak juga pada umumnya adalah mereka yang tidak memperhatikan anjuran dari petugas yang siaga di Pantai Kuta," katanya seperti dilansir antaranews.com.
Sehubungan dengan itu, ia berharap, para pengunjung yang akan menghabiskan liburan dengan menikmati deburan ombak di Pantai Kuta, dapat selalu mengikuti larangan dan perintah dari petugas Balawista yang disiagakan.
Sementara itu, untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung pantai, saat ini juga telah dibangun dua pos penjagaan, yakni di kawasan Kedonganan dan Pantai Legian, termasuk dengan penambahan personel Balawista yang rencananya dilaksanakan akhir tahun ini, katanya.
Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Badung, Bali mencatat dari Januari hingga awal Juli 2010 telah terjadi sebanyak 70 kasus kecelakaan laut di kawasan Pantai Kuta.
"Dari awal tahun 2010 kami mencatat telah terjadi 70 kasus kecelakaan di sepanjang Pantai Kuta dengan dua korban jiwa, dan dua lainnya masih dalam upaya pencarian," kata Koordinator Balawista Badung, I Made Suparka di Denpasar.
Ia menyebutkan, dua orang yang masih dalam pencarian itu adalah Ganang Dwi Anggono (14) dan Bagus Dwi Prasetya (14). Dijelaskan Suparka, mereka adalah dua dari tiga pelajar SMPN 1 Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, yang terseret ombak dan tenggelam di Pantai Kuta, Badung, 28 Juni lalu.
Seorang yang lain, Angga Widhi Adma (14), telah berhasil ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Selasa (30/6) lalu. Jasad Angga ditemukan sekitar 300 meter selatan tempat kejadian.
Tim SAR gabungan yang terdiri atas unsur Basarnas, TNI AL, Balawista Badung, Pol Air Polda Bali dan PMI Badung, ujar dia, hingga saat ini masih tetap melakukan pencarian terhadap dua siswa yang hilang setelah terseret ombak besar itu. "Kami masih melakukan pencarian, termasuk melakukan koordinasi dengan masyarakat di kawasan pesisir pantai," ujar Suparka.
Terkait beberapa kejadian kecelakaan hingga menyebabkan beberapa korban meninggal dunia, kata Suparka, pihaknya telah melakukan berbagai upaya seperti memasang papan imbauan dan rambu-rambu bahaya, termasuk menyiagakan petugas di tempat-tempat rawan.
Namun demikian, menurutnya, kecelakaan tetap saja terjadi, yang umumnya menimpa pengunjung yang tidak mengindahkan larangan terhadap rambu dan larangan berenang ang dipasang di sekitar pantai.
"Selain itu, pengunjung yang terseret ombak juga pada umumnya adalah mereka yang tidak memperhatikan anjuran dari petugas yang siaga di Pantai Kuta," katanya seperti dilansir antaranews.com.
Sehubungan dengan itu, ia berharap, para pengunjung yang akan menghabiskan liburan dengan menikmati deburan ombak di Pantai Kuta, dapat selalu mengikuti larangan dan perintah dari petugas Balawista yang disiagakan.
Sementara itu, untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung pantai, saat ini juga telah dibangun dua pos penjagaan, yakni di kawasan Kedonganan dan Pantai Legian, termasuk dengan penambahan personel Balawista yang rencananya dilaksanakan akhir tahun ini, katanya.
No comments:
Post a Comment