Ini merupakan hamparan kebun buah naga. Luasnya sekitar tiga setengah hektar, dengan 14 ribu pohon. Buah naga atau dragon fruit, yang ditanam disini, berwarna merah ke ungu – unguan dan bersisik, seperti kulit ular naga.
Lokasi perkebunan buah naga terletak di Desa Cibeureum, Kecamatan Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat. Memasuki kawasan perkebunan ini, sejauh mata memandang, yang terlihat hamparan pohon naga. Kawasan perkebunan ini dulunya bekas lokasi penambangan pasir. Sehingga jalan di sekitar kebun ini berpasir dan berbatu.
Pohon naga di perkebunan ini ditanam sejak tahun 2005 lalu. Meskipun baru berusia dua tahun lebih, karena lahan disini cocok, pohon naga tumbuh subur disini. Pohon naga menyukai sinar matahari. Saat matahari bersinar terik seperti ini, mengelilingi kebun buah naga bagi saya menjadi tantangan tersendiri.
Perkebunan buah naga ini dikelola Pak Uha bersama putranya, Engkos. Meskipun pohon naga berasal dari Mexico, namun bibit pohon naga disini berasal dari Malaysia, dan didatangkan dari Semarang. Pohon naga yang mirip dengan pohon kaktus ini tidak memerlukan perawatan khusus.
Agar tumbuh subur, cukup diberi pupuk kandang dua kali dalam setahun pada awal dan akhir musim hujan. Seminggu sekali, lahan di sekitar pohon dibersihkan dari rumput, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan. Selain itu, tunas yang tumbuh berlebihan harus dipotong, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan buah.
Pohon naga mulai berbuah setelah berusia dua tahun. Pada tahun pertama berbuah, pohon naga langsung menghasilkan. Pada panen pertama kebun ini diperoleh sebanyak 12 ton buah naga.
Buah naga memiliki khasiat tersendiri. Bila dikonsumsi secara teratur, dapat mengatasi berbagai macam penyakit, seperti darah tinggi, gula darah, sembelit dan panas dalam.
Buah naga hasil produksi kebun ini dijual ke seluruh Indonesia. Harganya di kebun sekitar 40 ribu rupiah per kilogram. Namun harga di tingkat pedagang lebih mahal, sekitar 60 ribu rupiah per kg.
Selain menghasilkan buah naga, di kebun ini juga dijual bibit pohon naga. Harganya 35 ribu rupiah per pohon. Bibit pohon naga diambil dari tunas pohon yang telah tua. Bibit ditanam di dalam polibeg dan diberi pupuk kandang.
Setelah puas berkeliling kebun, saya ingin mencicipi bagaimana rasanya buah naga. Makan buah naga di tengah kebun yang panas, pasti menyegarkan. Kebetulan Engkos, putra Pak Uha, berbaik hati mengupaskan buah naga buat saya.
No comments:
Post a Comment