81 Foto Eksekusi Mati Kartosoewirjo
Quote:
"Minimnya publikasi foto Kartosoewirjo tidaklah mengherankan." VIVAnews - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon meluncurkan buku "Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII". Buku setebal 91 halaman itu menampilkan foto-foto detik terakhir kematian ulama kharismatik yang memiliki nama lengkap, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo sebelum dieksekusi mati oleh militer. "Sebuah cerita yang tidak bisa kita tangkap kecuali dengan melihat arsip foto detik terakhir eksekusi mati Kartosoewirjo," kata Fadli Zon dalam bedah bukunya di Galery Cipta II, TIM, Cikini, Jakarta, Rabu 5 September 2012. Menurutnya, dalam berbagai karya tulis mengenai Kartosoewirjo yang telah ada, sangat sedikit sekali bukti foto yang ditampilkan. Apalagi detik terakhir tokoh DI/TII itu ketika menjalani eksekusi mati. Padahal, kata Fadli Zon, arsip foto adalah kekayaan yang sangat berharga dalam pengembangan sejarah. "Minimnya publikasi foto Kartosoewirjo tidaklah mengherankan, karena memang sangat sulit untuk memperolehnya," ujarnya. Kondisi ini mengakibatkan beberapa informasi penting mengenai kapan dan di mana Kartosoewirjo dieksekusi mati, belum terjawab. Di dalam buku ini, terangkai secara urut arsip foto prosesi eksekusi mati Kartosoewirjo yang terjadi pada 5 September 1962. Di buku ini juga, kata Fadli Zon, misteri lokasi eksekusi mati sekaligus makam Kartosoewirjo terjawab sudah. "Foto-foto di buku itu bercerita bahwa Kartosoewirjo dieksekusi mati dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu. Bukan di Pulau Onrust atau di pulau-pulau lain," dia menegaskan. Fadli Zon berharap, buku yang disusunnya berdasar foto-foto otentik ini dapat memberi nilai sejarah baru yang belum diketahui secara luas oleh masyarakat Indonesia tentang detik-detik akhir kematian Kartosoewirjo. "Buku ini mungkin bisa menyibak kabut misteri selama 50 tahun ini menjadi tanda tanya bagi keluarga, peneliti, dan masyarakat umum," kata dia. VIVAnews pernah mewawancarai anak kandung Kartosoewirjo setahun lalu. Sardjono Kartosoewirjo, putra bungsu Kartosoewirjo menceritakan kiprah ayahnya, termasuk soal Negara Islam Indonesia yang disebut-sebut bentukan sang ayah. Baca wawancara lengkapnya di sini. |
More Photo
Spoiler for :
Spoiler for :
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
Spoiler for :
Kartosoewirjo menikmati kopi bersama istri untuk terakhir kalinya sebelum berangkat ke Pulau Ubi
Spoiler for :
Saat pertemuan terakhir dengan keluarga
Spoiler for :
Kartosoewirjo berdoa setelah selesai sholat taubat
Spoiler for :
Dengan posisi tangan diborgol, dan dijaga ketat petugas, Kartosoewirjo masuk ruang tunggu..
Spoiler for :
Kartosoewirjo bersiap pindah kapal
Spoiler for :
Kartosoewirjo menyeberang pindah ke kapal LCM untuk menuju ke Pulau Ubi
Spoiler for :
Saat masuk dan turun dari kapal
Spoiler for :
Kartosoewirjo menuju tiang eksekusi mati
Spoiler for :
Saat eksekusi berlangsung
Spoiler for :
Pemeriksaan setelah eksekusi
Spoiler for :
Saat sesudah eksekusi
Spoiler for :
Jenazah Di Mandikan
Spoiler for :
Jenazah Kartosoewirjo dibawa ke tempat penguburan
Spoiler for :
Innalillahiwainnailaihirojiun
Pengunjung mengamati foto eksekusi Imam DI/TII, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo saat peluncuran buku karya Fadli Zon sekaligus pameran 81 foto eksekusi mati Kartosoewirjo di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (5/9). Buku berjudul 'Hari Terakhir Kartosoewirjo' itu untuk menyibak misteri proses kematian Kartosoewirjo terutama lokasi eksekusi dan makamnya yakni di Pulau Ubi di gugusan Kepulauan Seribu pada 12 September 1962.
-----------------
Sejarah peradaban manusia tidak selalu berjaya, kadang menyakitkan, ambil hikmahnya untuk perbaikan kedepan dan menjadi peradaban yang lebih baik dan berkenan di hadapan Yang Maha Kuasa
Ideologi apapun kalau udah berbenturan dengan fakta bahwa Indonesia berdiri diatas perbedaan pasti hancur, cek aja sejarahnya. Ideologi yg bisa menampung perbedaan dan bisa memberikan keadilan yg sama pada setiap warga negara tidak kan kalah meski di rongrong sana sini, kecuali kalau kita udah sepakat jadi gila untuk ancur-2 an
No comments:
Post a Comment