Banyak diantara kita yang belum
mengetahui bahwa ada banyak orang Indonesia yang mengguncang dunia
karena prestasi mereka . Prestasi yang diakui bangsa lain tersebut
tentunya membanggakan Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa bangsa
Indonesia juga patut di perhitungkan di kancah internasional. Apalagi
diantara mereka ada yang merupakan orang pertama yang melakukannya di
dunia. Dari sekian banyak orang Indonesia yang membanggakan, berikut 7
orang Indonesia pertama yang mengguncang dunia.
1. Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar ( ISSEMU )
Orang Indonesia pertama yang mengguncang
dunia adalah sebuah tim yang tergabung dalam Indonesia Seven Summits
Expedition Mahitala Unpar atau ISSEMU.
Tim tersebut berhasil mendaki 7 puncak
tertinggi benua di dunia yang meliputi Puncak Carstensz Pyramid di Papua
Indonesia, Puncak Gunung Kilimanjaro di Afrika, Puncak Gunung Elbrus di
Rusia, Puncak Gunung Vinson Massif di Antartika, Puncak Gunung
Aconcagua di Argentina, Puncak Gunung Everest di Nepal, Puncak Gunung
Denali di Amerika Utara. Dan anak muda berusia 20 tahunan itu secara
otomatis mendapat julukan sebagai “The Seven Summiteers” gelar
internasional bagi mereka yang berhasil mencapai 7 puncak tertinggi di
dunia. Sebenarnya, usaha mencapai gelar ini telah di mulai oleh Almarhum
Norman Edwin dan Almarhum Didiek Samsu Wahyu Triachdi yang merupakan
mahasiswa pecinta alam dari Universitas Indonesia. Sayangnya, langkah
mereka harus terhenti gunung Aconcagua ketika jenazah keduanya di
temukan di gunung tersebut. Dan setelah musibah itu, pendakian untuk
menggapai gelar “The Seven Summiters” bagi Indonesia bagai hilang begitu
saja.
Hingga akhirnya awal tahun 2009,
mahasiswa pecinta alam dari Universitas Parahyangan, Bandung tersebut
berhasil mencapai Carstenz Pyramid kemudian melanjutkan mendaki 6 puncak
lainnya hingga tahun 2011. Dengan prestasi membanggakan ini, kini
Indonesia memiliki The Seven Summiters pertama. Dan juga menandakan
bahwa Indonesia akan segera bergabung bersama dengan 52 negara yang
memiliki pendaki bertitle “The Seven Summiteers”.
2. Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A.
Gelar “Sir” adalah gelar prestisius yang
identik dengan gelar kebangsawanan di Inggris. Tdak sembarang orang di
luar negara persemakmuran Inggris dapat di beri gelar “Sir” oleh
kerajaan Inggris. Namun ternyata ada juga orang Indonesia yang di beri
gelar “Sir” , yaitu Prof. Dr. Azyumardi Azra. Mantan rektor sebuah
Universitas swasta di Jakarta ini menerima penghargaan dari Ratu
Elizabeth II sebagai “The Commander of The order of The British Empire
atau cbe award alias panglima kerajaan Inggris. Penghargaan di berikan
karena Azyumardi di nilai berjasa dalam memberikan kontribusi penting
dalam membangun hubungan baik antar agama di tingkat internasional,
khususnya antara Indonesia dan Inggris. Hal ini terutama Azyumardi
lakukan ketika ia menjadi ketua bersama uk-Indonesia Islamic Advisory
Council atau dewan penasehat Islam Inggris-Indonesia yang di bentuk oleh
presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan perdana menteri Tony Blair pada
Maret 2006. Dengan gelar tersebut, maka ia berhak menyandang gelar “Sir”
pertama di Indonesia.
3. Arthur Irawan
Orang Indonesia pertama yang mengguncang
dunia berikutnya adalah Arthur Irawan. Remaja Indonesia berusia 19 tahun
itu adalah seorang pemain sepakbola di klub Segunda Espanyol B dengan
posisi sebagai Bek Kanan maupun Gelandang Tengah. Espanyol melihat bakat
remaja dengan tinggi badan 1,75 Meter ini ketika Arthur masih
memperkuat klub amatiran di Inggris Lytham Town.
Yang membanggakan lagi, pemain muda
menjanjikan dari Indonesia tersebut ternyata juga menarik perhatian klub
sepakbola asal Inggris Manchester United. Nama Arthur Irawan sempat
mencuat berkaitan dengan seleksi timnas Indonesia U-23 ketika timnas
masih di latih Alfred Riedl. Tapi karena remaja asal Surabaya, Jawa
Timur ini masih di anggap terlalu muda, Alfred pun menolaknya. Padahal
Arthur sangat berharap bisa membela Indonesia, kerena seperti yang
pernah ia tuturkan motivasinya membela Indonesia karena ia mencintai
bangsa ini.
4. Yusof Bin Ishak
Jika seseorang yang berasal dari satu
negara menjadi presiden di negaranya sendiri, hal itu adalah hal biasa.
Namun, jika orang tersebut tidak berasal dari negara tersebut namun
berhasil menjadi presiden di negara itu, hal ini barulah luar biasa.
Peristiwa langkah itu di alami oleh Yusof
bin Ishak, seorang Sumatera Barat yang menjadi presiden Singapura.
Bahkan Yusof yang menutup usia di umur 60 tahun itu merupakan presiden
pertama Singapura. Yang semakin membanggakan, wajah Yusof pun di
abadikan pada pecahan-pecahan uang Singapura.
Pada tanggal 3 Desember 1959, Yusof
memang telah menjadi warga Singapura, di lantik sebagai kepala negara
atau di sebut “Yang di Pertuan Negara Singapura”. Kemudian pada tanggal 9
Agustus 1965 saat Singapura keluar dari Federasi Malaysia dan merdeka,
status ia berubah menjadi presiden hingga tahun 1970.
5. Jeffrey Polnaja
Berikutnya adalah Jeffrey Polnaja. Orang
Indonesia pertama yang berkeliling dunia dengan sepeda motor seorang
diri. Aksi pria asal Bandung, Jawa Barat ini di kukuhkan di museum rekor
dunia Indonesia. “Kang JJ” begitu dia biasa di panggil, memang menyukai
aktivitas bertualang. Tahun 1978, pria 50 tahun ini memulai
perjalanannya mengendarai sepeda motor seorang diri melintasi seluruh
pulau Jawa sampai Bali. Namun pada tahun 2001 saat hendak memulai
perjalanan keliling dunia yang ingin dia dedikasikan untuk perdamaian,
Kang JJ mengalami kecelakaan hingga ia nyaris lumpuh. Namun untunglah
hanya dalam waktu 6 bulan Kang JJ sudah pulih kembali. Setelah pulih,
pada April 2006 Kang JJ meninggalkan tanah air dan memulai perjalanan
menjelajah dunia dengan naik motor. Dalam perjalanannya itu, ia berbagi
semangat perdamaian dan keprihatinannya akan pemasan global kepada
setiap orang, dan tentunya mempromosikan Indonesia di pentas dunia. Pada
30 November 2008, Kang JJ kembali ke tanah air. Tak kurang dari 1000
motor menyambut kedatangannya, termasuk Adhyaksa Dault yang saat itu
menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Karena dedikasinya itu,
Jeffrey Polnaja mendapat berbagai penghargaan diantaranya Lifetime
Achievement Award dari Ikatan Motor Indonesia atau IMI, sebuah
penghargaan tertinggi yang diberikan bagi insan otomotif di Indonesia.
6. Rudy Hartono Kurniawan
Merupakan orang Indonesia yang telah
mengukir sejarah di bidang olahraga dunia yakni bulutangkis. Pria yang
berusia 63 tahun itu adalah satu-satunya pebulutangkis di dunia yang
berhasil menjuarai All England, kejuaraan bergengsi bulutangkis untuk
nomor tunggal putra sebanyak 8 kali dan 7 kali secara berturut-turut.
Rudy berhasil meraih gelar All England pertamanya di usianya yang masih
muda yaitu 18 tahun. Prestasi yang di miliki Rudy ini telah mencatatkan
namanya di Guiness Book of Record pada tahun 1982. Dahulu, Rudy
meninggalkan kuliahnya di fakultas kedokteran universitas Erlangga
Surabaya, Jawa Timur demi bulutangkis. Kini, Rudy tidak lagi aktif di
bulutangkis karena faktor usia dan kesehatan. Mantan atlet yang mengaku
bahwa berdoa adalah rahasia keberhasilannya ini telah menjalani operasi
jantung di Australia pada tahun 1988. Walaupun demikian, kecintaan Rudy
Hartono terhadap bulutangkis tidak akan pernah mati.
7. Ashin Jinarakkhita
Dan orang Indonesia yang terakhir yang
mengguncang dunia adalah Almarhum Ashin Jinarakkhita juga di kenal
dengan panggilan Bhante Ashin. Dia adalah Bhikkhu Indonesia pertama yang
di tahbiskan pada tahun 1953.
Setelah menjadi Bikkhu, pria kelahiran
Bogor 23 Januari 1923 ini kemudian belajar spritual lebih lanjut di
Myanmar selama 2 tahun. Kemudian pada tahun 1955, ia kembali ke pulau
Jawa lalu bekerja keras membangun kembali Wihara dan perkumpulan Buddhis
dan juga mengadakan perayaan Waisak secara nasional untuk pertama
kalinya setelah beratus-ratus tahun di Candi Borobudur, Jawa Tengah.
Karena kegesitannya pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk
menyebarkan ajaran Budha saat awal berdiri itu, Bikkhu yang menutup usia
di umur 79 tahun itu sampai-sampai di juluki “The Flying Monk” oleh
umat Budha di Malaysia dan Singapura. Atas segala usahanya dalam
mengembangkan agama Budha, pria yang lahir dengan nama “The Boan An” ini
menjadi salah seorang yang berpengaruh dalam Budha di Indonesia.