Masih ingat kasus Bush dilempar sepatu oleh wartawan Irak,Muntader al-Zaidi?? Kasus yang populer di seluruh dunia yang mengilhami banyak pelaku bisnis untuk membuat aneka produk terkait kasus itu. Lihat saja, beberapa hari setelah Bush dilempar sepatu game peristiwa itu langsung muncul dan dapat dimainkan oleh semua orang.
Bahkan kalo dalam peristiwa sebenarnya sepatu Muntader tak berhasil mengenai Bush, tapi lewat game, sepatu bisa kena di mana saja, di muka "Bush" juga bisa kok. Lalu boneka mainan yang menggambarkan peristiwa itu juga bermunculan.
Bagaimana dengan Indonesia??
Ternyata pengusaha Indonesia pun ga kalah gesit. Salah satunya adalah pengusaha sepatu di Sidoardjo yang membuat duplikat sepatu Muntader. Ha..ha..ha. Ini menarik, karena sepatu aslinya sudah dimusnahkan, jadi kalau ingin tahu model sepatunya, ya cukup membeli sepatu duplikat dari Sidoarjo.
Mau tau mereknya?? "MAZ"!! Sesuai initian nama pelemparnya Muntader Al-Zaidi.
Pembelinya adalah Suryadharma Ali, Menteri UKM. Tidak tanggung-tanggung, Suryadharma memesan sekaligus 100 pasang. "Saya memang sedang mencari model sepatu yang mirip atau sama persis dengan sepatu Muntader," kata Suryadharma Ali, yang juga Ketua Umum PPP.
Menurutnya, ia mencari-cari informasi di surat kabar dan internet, tentang sepatu yang dilemparkan ke arah muka Presiden Bush, namun luput, dalam insiden yang terjadi saat konferensi pers di kediaman Perdana Menteri Irak, Nuri Al-Maliki.
Insiden tersebut merupakan peristiwa langka yang pantas untuk diabadikan di mana terjadi seorang presiden dilempar sepatu di depan umum. "Setelah saya tahu spesifikasinya yaitu jenis sepatu pantofel, ukuran 10, saya langsung pesan secara pribadi ke perajin sepatu di kampung sepatu Sidoarjo," katanya.
Suryadharma Ali kemudian memesan duplikat sepatu tersebut sebanyak 100 pasang kepada para perajin sepatu di Krian, Sidoarjo, Jawa Timur.
Sepatu tersebut bermerk MAZ tapi karena Suryadharma Ali yang memesan, kemudian ditambah inisialnya SDA. " SDA sendiri bisa berarti Suryadharma Ali bisa juga Sidoarjo," katanya.
Akhirnya, 100 pasang sepatu duplikat tersebut akan diberi merk MAZSDA.
Terkait kapasitasnya sebagai Menteri Negara Koperasi dan UKM, Suryadharma Ali, menekankan, pemesanan sepatu duplikat itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan kedudukannya di kementerian itu. "Itu bukan porsi menteri, kalau menteri mau pesan sepatu 100 nanti harus ada anggaran di APBN. Ini porsi saya pribadi dan sebagai Ketua Umum PPP," katanya, sambil tersenyum.
Namun, pemesanan 100 pasang sepatu itu, bagaimana pun juga dapat dijadikan simbol, sepatu lokal pun bisa sama kualitasnya dengan sepatu impor, serta dapat dipesan sesuai keinginan pembeli.
No comments:
Post a Comment