Inilah Ramalan Bisnis 2009 !

INILAH.COM, Jakarta - Sebagai pelaku bisnis, saat memasuki tahun baru biasanya dibarengi oleh semangat untuk memperoleh hasil lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Bagaimana ramalan bisnis 2009 ini?

Salah satu yang menarik diketahui adalah memahami karakter tahun Kerbau Tanah di tahun 2009 dilihat dari kaca mata feng shui demi mencapai target peluang berbisnis yang maksimal.

Menurut pakar feng shui, Jenie Kumala Dewi, bagi kebanyakan orang, ada banyak hal yang dapat dijadikan pedoman dalam mencapai kemajuan bisnis maupun menjadi 'pemenang' di bidang usaha yang digeluti.

Feng shui tampaknya masih memiliki daya tarik tersendiri bagi pelaku bisnis secara umum. Yang terpenting adalah memanfaatkan karakter tahun Kerbau Tanah untuk mencapai keuntungan sebanyak-banyaknya.

Shio Kerbau dalam zodiak Cina dikenal sebagai tokoh shio yang cukup bijaksana dan memiliki kesabaran. Keunggulan inilah yang harus dipegang sebagai pedoman utama ketika menjalankan bisnis di tahun 2009.

Sementara itu, hewan kerbau adalah pekerja keras, walaupun secara logika dia adalah hewan yang 'lelah' karena harus membajak sawah. Jadi dari pengamatan Jenie Kumala Dewi, melihat secara keseluruhan Tahun Kerbau 2009 tidak dapat diharapkan bergerak dinamis dan cepat.

Karakter shio kerbau yang kurang gesit juga memiliki kemiripan sedikit dengan shio babi, walaupun sayangnya hoki shio kerbau tidaklah sebaik shio babi.

"Dengan kata lain, tahun 2009 ini, setiap orang yang akan berbisnis sebaiknya harus bekerja lebih keras dan mengandalkan kekuatan sendiri," ujarnya.

Menyambung akan hal ini, sebaiknya apa saja yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan ketika akan berbisnis di tahun 2009? Jenie mengutarakan pelaku bisnis harus mengikuti sifat shio kerbau, yaitu mau bekerja keras dengan rajin, tekun, sabar dan tidak bertindak gegabah, serta bijaksana mengambil langkah ataupun tindakan.

Selain itu, pelaku bisnis juga sebaiknya tidak terlalu mengandalkan keberuntungan, melainkan menekuni langkah demi langkah sambil terus giat berusaha.

Ada baiknya menghindari bisnis yang sifatnya terlalu spekulatif. Dapat dikatakan, sebenarnya Tahun Kerbau bukan masa yang tepat untuk membuka bisnis beresiko tinggi.

Bidang apa saja yang akan diramalkan akan menjadi peluang terbesar untuk dikembangkan di Tahun Kerbau? Secara umum, kondisi stagnan atau menetap akan terjadi pada setiap sektor bidang usaha. Secara Feng Shui di Tahun Kerbau Tanah, bidang usaha yang cukup seimbang adalah Logam, Tanah dan Api. Bidang usaha yang segala sesuatunya berhubungan dengan logam seperti manufacture, automotif, komputer, telekomunikasi, dan sebagainya.

Sementara itu, bidang lain yang juga tetapi banyak hambatan dan perlu berstrategi adalah segala sesesuatu yang bersifat Tanah, misalnya bidang properti, pengembang atau developer, kontraktor, dan sebagainya.

Bidang lain termasuk yang bersifat Api, misalnya bidang saham, pemasaran/marketing, usaha cafe dan lain-lain. Ada catatan penting yang dikemukakan Jenie untuk bidang bisnis yang bersifat Air (misalnya perbankan, distribusi, event organizer, agen travel dan sebagainya) dan yang bersifat Kayu (misalnya biro konsultan arsitektur, interior, seni, bidang-bidang kreatif). "Karena kedua sifat bidang usaha ini dilihat akan kurang menghasilkan keuntungan maksimal pada tahun 2009," ujarnya.

Uniknya lagi, situasi perekonomian dunia sedikit banyak akan terpengaruh oleh sifat Tahun Kerbau Tanah ini. Yaitu pengaruh kuat dari sifat Tahun Kerbau yang lelah dan cenderung tidak terlalu dinamis, atau bahkan bisa turun, lalu dipengaruhi sifat tanah yang stabil, akhirnya justru bisa membawa perekonomian menjadi konstan. Kondisi yang stagnan ini tetap memiliki kesempatan untuk cepat merebut keberuntungan, walaupun sangat kecil.

Kalaupun ada, itu mungkin karena keberuntungan manusia dan dan Yang Maha Kuasa. Bagi pemilik shio Kerbau sendiri, shio kerbau terkenal bersifat 'lelah' karena cenderung menghidupi pihak lain.

Jenie juga menyarankan bila ingin berbisnis di Tahun Kerbau, sebaiknya tidak berbisnis dengan keluarga supaya tidak menjadi 'lelah' berkorban. [Charles Siahaan]