multi info, hiburan, pengetahuan, dan aneka informasi

Strategi Pembelajaran Afektif ( nilai Sikap )

Summary:sukarto
Hakikat Pendidikan Nilai dan Sikap



Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya tersembunyi,tidak berada di dalam dunia yang empiris.Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk,indah dan tidak indah, dan lain sebagainya.Dengan demikian pendidikan nilai pada dasarnya proses penanman nilai kepada peserta didik yang diharapkan,oleh karenanya siswa dapat berperilaku sesuai dengan pandangan yang dianggapnya baik dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.



Model Strategi Pembelajaran Sikap

Di bawah ini disajikan beberapa model strategi pembelajaran pembentukan sikap :

1. Model Konsiderasi

Model konsiderasi dikembangkan oleh MC.Paul,seorang humanis.Paulmenganggap bahwa pembentukan moral tidak sama dengan pengembangan kognisi yang rasional.Pembelajaran moral siswa menurutnya adalah pembentukan pembentukan kepribadian bukan pengembangan intelektual.Oleh sebab itu,model ini menekankan kepada strategi pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian.Tujuannya adalah agar siswa menjadi manusia yang memiliki kepedulian terhadap orang lain.



Implementasi model konsiderasi guru dapat mengikuti tahapan-tahapan pembelajaran

seperti berikut:

a. .menghadapkan siswa pada suatu masalah yang mengandung konflik,yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.Ciptakan situasi”Seandainya siswa ada dalam masalah tersebut “

b. Menyuruh siswa untuk menganalisis sesuatu masalah dengan melihat bukan hanya yang tampak,tapi juga yang tersirat dalam permasalahan tersebut,misalnya perasaan,kebutuhan,dan kepentingan orang lain.

c. Menyuruh siswa untuk menuliskan tanggapannya terhadap permasalahan yang dihadapi.Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat menelaah perasaannya sendiri sebelum mendengar respons orang lain untuk dibandingkan.

d. Mengajak siswa untuk menganalisis respons orang lain serta membuat kategori dari setiap respons yang diberikan siswa.

e. Mendorong siswa untuk merumuskan akibat atau konsekuensi dari setiap tindakan yang diusulkan siswa.Dalam tahapan ini siswa diajak berpikir tentang segala kemungkinan yang akan timbul sehubungan dengan tindakannya.

f. Mengajak siswa untuk memandang permasalahan dari berbagai sudut pandang untuk menambah wawasan agar mereka dapat menimbang sikap tertentu sesuai dengan nilai yang dimilikinya.

g. Mendorong siswa agar merumuskan sendiri tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan pilihannya berdasarkan pertimbangannya sendiri.


2.Model Pengembangan Kognitif



Model pengembangan kognisi dikembangkan oleh Lawrence Kohlberg.Model ini banyak diilhami oleh pemikiran John Dewey yang berpendapat bahwa perkembangan manusia terjadi sebagai proses dari restrukturisasi kognitif yang berlangsung secara berangsur-angsur menurut urutan tertentu.Menurut Kolhberg,moral manusia itu berkembang melalui 3 tingkat ,dan setiap tingkat terdiri dari 2 tahap. “

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive