multi info, hiburan, pengetahuan, dan aneka informasi

COOPERATIF INTEGRATED READING AND COMPOSITION SEBUAH ALTERNATIF MENINGKATKAN READING SKILL INOVASI PEMBELAJARAN B.INGGRIS)

Model pembelajaran cooperative integrated reading and composition telah dikembangkan di pinggiran kotaBaltimore tahun 1987, merupakan salah satu alternative dalam meningkatkan reading dan writing siswa.

Dengan model ini diharapkan siswa akan terbiasa berpikir secara divergent karena dituntut untuk menguasai kosa kata yang ditetapkan dan dibiasakan mempersiapkan diri dalam re-telling activy,disamping langkahnya selalu terkontrol dalam kerja kooperatif.

Secara garis besar prinsip-prinsip pengajaran dari CRIC adalah adanya instruksi langsung di dalam reading comprehension,memasukkan kegiatan menulis,dan adanya keterkaitan antara masing-masing ketrampilan yang disarankan oleh model ini.

Pada kelas yang menggunakan model CIRC,murid dikelompokkan menjadi 3 samapai 6 kelompok dengan anggota 8 sampai 15 orang.Pengelompokannya didasarkan pada keseimbangan kemampuan anak.Di dalam kelompok tersebut siswa diberi tugas kerja saling berpasangan atau three step intervie dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka.


IMPLEMENTASI CRIC DI KELAS

Secara garis besar terdapat enam urutan penyajian yang harus diikuti dalam model CIRC, yakni partner reading, story structure and related writing,words out loud,word meaning,story re-tell dan spelling.
1.Partner Reading,
Yakni tugas kepada anggota kelompok untuk membaca teks dalam hati,kemudia dengan keras.Kebenaran lafal dan tingkat penguasaan informasi akan terdeteksi oleh anggota tim.Kesalahan yang dibuat siswa langsung dikoreksi oleh pasangannya.

2.Story Structure and Related Writing

Dalam kegiatan ini siswa diberik an pertanyaan yang berhubungan dengan teks bacaan, dengan penekanan pada pertanyaan terkait dengan struktur teks narasi,seperti karakter,setting,permasalahan,dan pemecahan masalah. Sementara kegiatan membaca berlangsung siswa menghentikan membaca secara tiba-tiba untuk diuji predicting skillnya,pada akhirnya siswa diajak membahas teks yang telah dibaca.

3. Word Out Loud

Dalam kegiatan ini siswa diharapkan membaca dengan keras daftar kata-kata yang diberikan oleh guru, dalam setiap kelompok. Kata-kata yang digunakan dalam kegiatan ini ditemukan pada teks. Untuk menentukan daftar kata yang dianggap sulit,murid diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri kata-kata yang mereka anggap sulit. Secara teoretis kata-kata tersebut harus disajikan oleh guru dengan memprediksi kata-kata baru yang belum disajikan sebelumnya,hal ini diperlukan untuk menghindari prediksi guru bahwa kata tertentu yang dianggap sukar diucapkan dengan benar oleh siswa ternyata mudah atau sebaliknya.Kata-kata yang disajikan pada kegiatan ini terkait dengan tema yang sedang diajarkan.

4.Word Meaning

Dengan memberikan kata-kata baru diharapkan siswa secara aktif menemukan indonesianya,kemudian menyusunnya menjadi kalimat atau paragraph dengan memperhatikan unsure bahasa yang lain.

5.Story re-tell

Sesudah pembahasan terhadap teks disajikan,siswa diminta menyusun ringkasan untuk diceritakan kembali.Pasangannya bertugas menyusun elemen –elemen yang essensial untuk mengecek cerita rekannya. Untuk menghindari agar anak tidak hanya menghafal,maka diberikan guiding yang berupa kata-kata sinonim dari kata-kata yang ada dalam teks. Dengan cara ini diharapkan siswa tidak mengalami kesulitan menceritakan kembali isi teks dengan kata-katanya sendiri

6.Spelling

Para siswa saling menguji spelling masing-masing anggota melalui list of word yang disajikan pada awal pembelajaran.Sebaiknya mereka menggunakan disappearing list strategy di dalam menentukan kata yang akan disajikan.Sehari sebelum aplikasi model pembelajaran ini siswa diberi tugas mencari mencatat kata=kata terkait dengan tema tertentu,dan dirahasiakan dari anggota kelompok yang lain untuk disajikan pada saat pembelajaran.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive